Dalam
sebuah upaya untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik diperlukan
strategi komunikasi yang tepat. Jurnal “Strategi Komunikasi dan PembangunanMasyarakat Perikanan” yang ditulis oleh Marzuki
Noor akan menjelaskan strategi
tepat untuk membangun masyarakat perikanan sebagai produsen utama yang tidak
dirugikan. Isi jurnal ini juga dapat dikaitkan dengan dakwah dalam Islam untuk
membentuk masyarakat berakhlak. Usaha yang dilakukan antara pembangunan
masyarakat perikanan dengan berbagai pendekatan dan pembangunan masyarakat
berakhlak Islam memiliki beberapa kesamaan, yaitu dalam bidang pendekatan
misalnya perlu adanya perencanaan yang berorientasi pada pemecahan masalah yang didasarkan pada
kesesuaian dengan ojek masalah, kemudian perlu adanya pengorganisasian yang
lebih baik dan berkesimanbungan.
b.
Intisari jurnal
Peran serta masyarakat adalah
merupakan sasaran sekaligus alat mencapai tujuan pembangunan, masyarakat sendirilah yang lebih memahami
kebutuhan serta prioritasnya, karenanya merekalah yang berperan sebagai
pelaku dan pengambil manfaat. Strategi pembangunan desa hanya dapat diwujudkan
sepenuhnya dengan menggerakkan
keterlibatan aktif dan organiasi pada tingkat paling dasar atau
masyarakat desa terutama pada tingkat tidak
beruntung. Masyarakat pada
lapisan terbawah ini perlu organisasi tersendiri, perselisihan antar
mereka diselesaikan dengan cara mareka dan yang menguntungkan mereka. Dalam
organisai campuran, kepentingan utama yang miskin jarang tercermin. Tidak ada cara- cara yang
sederhana mengobati dan menyelesaikan masalah tersebut, tetapi pendekatan yang
lebih sabar lengkap, terpadu dan serempak
untuk merencanakan dan melaksanakan proyek pembangunan perikanan skala
kecil akan memberikan hasil positif yang tidak dapat dicapai dengan cara lain. Bentuk-bentuk dasar organisasi pada
tingkat dasar dapat digerakkan bersamaan dengan partisipasi mereka, dan untuk
itu diperlukan upaya menghimpun
dan menggerakkan bentuk-bentuk
organisasi dasar dan partisipasi
sehingga terbentuk Pusat Masyarakat Perikanan
(PMP) yang dinamis. Makna Pusat Masyarakat Perikanan (PMP) adalah
kompleks fasilitas dan pelayanan yang dijalin untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat nelayan
setempat. Strukturnya bisa terletak dalam satu tempat atau lokasi, dapat juga
tersebar dalam satu desa bila diperlukan secara khusus untuk menyesuaikan
dengan kemungkinan desa tertentu. Hal yang penting adalah bahwa fasilitas-fasilitas yang
diperlukan ada, dan ditempatkan secara fisik dan
dijalankan dengan pengaturan yang layak satu sama
lain dan dalam keterjangkauan
masyarakat. PMP bukanlah sekadar merupakan kumpulan gudang, toko, bengkel, dsb,
melainkan merupakan pusat kehidupan perikanan di desa. Di sinilah nelayan menyatakan
kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya, memperoleh penyuluhan, merundingkan
harga, pengiriman barang,
mendapatkan pelayanan sosial lainnya.
Dalam kajian tentang strategi komunikasi
pembangunan PMP ini lebih menekankan pada strategi partisipatori. Dengan
menggerakkan mengorganisir menangani bentuk-bentuk dasar organisasi kelompok nelayan serta kegiatannya akan melahirkan
partisipasi masyarakat, gerak dan arah
yang dilakukan sendiri oleh masyarakat nelayan merupakan wujud pertumbuhan
pribadinya. Dengan demikian, dalam pembangunan PMP ini lebih ditekankan pada
pengalaman keikutsertaan nelayan dalam membangun dirinya dan lingkungannya.
Keikutsertaan masyarakat ini sejak perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
Strategi komunikasi dalam pembangunan
PMP pada hakikatnya
merupakan cara untuk
menggerakkan bentuk organisasi dasar dan partisipasi dari
masyarakat nelayan dalam perencanaan, penyelenggaraan, dan mengemasi. Jadi dalam pembangunan PMP
lebih ditekankan pada pemberian pengalaman keikutsertaan nelayan dalam
membangun diri dan lingkungannya sendiri.
Perikanan skala kecil
baik di darat maupun di laut telah
memberikan lapangan kerja dan mata pencaharian bagi nelayan,
keluarganya, dan buruh. Berbeda dengan
industri perikanan besar, usaha
perikanan skala kecil ini menggunakan
sumber yang lebih asli dan hemat biaya, energi, perlengkapan, prasarana
dan devisa. Usaha ini juga sering memberikan "benefit costratio" yang
lebih besar daripada usaha perikanan besar,lebih efektif menyumbang swasembada
dan ekonomi nasional serta menghasilkan
keuntungan sosial lebih banyak.
Secara spesifik PMP bertujuan: (1)
Agar masyarakat nelayan dapat berproduksi dengan baik, tanpa ikatan
denganjuragannya, (2) Dapat menjual
hasilnya dengan harga yang
layak, (3) Dapat menjangkau
kebutuhan hidupnya dengan cepat, dalam lingkungan
masyarakatnya sendiri yang meliputi: (a) Dapat membeli kebutuhan pokok
(sandang, papan, pangan), maupun kebutuhan penunjang lainnya dengan mudah dan
murah. (b) Dapat menerima pelayanan teknis produksi dan pemasaran dengan mudah.
(c) Dapat menerima pelayanan sosial, informasi dsb dengan cepat.
Beberapa komponen pokok PMP
meliputi: (I) Warga masyarakat nelayan,
(2)Kelompok organisasi (himpunan nelayan, himpunan pengolah, himpunan
pedagang, himpunan wanita nelayan, dsb),
(3)Penyelenggara pemilik fasilitas dan pelayanan (perseorangan, koperasi, perusahaan
swasta, pemerintah), (4) Tim pengawas (wakil pemerintah, wakil UPP, wakil
penyelenggara, wakil tim ahli), dan (5) UPP (Unit Pembinaan Perikanan).
c.
Manfaat jurnal bagi perubahan
masyarakat dan mahasiswa
Jurnal
ini akan memberikan informasi tentang bagaimana strategi untuk membangun
masyarakat perikanan yang lebih baik. Bila pembangunan PMP seperti dalam jurnal
ini akan terwujud, masyarakat khususnya nelayan akan mendapat kemudahan untuk
mencukupi berbagai kebutuhan hidup serta informasi dengan cepat. Masyarakat
nelayan akan sadar dengan keadaan perekonomian mereka yang belum tertata.
Masyarakat akan mengerti peran mereka dalam sebuah organisasi dasar yang akan
dibentuk demi kesejahteraan hidup mereka. Masyarakat akan mendapat pengalaman
yang berharga dalam membangun lingkungannya sendiri mulai dari perencanaan.
Hubungan silaturahmi yang baik juga akan tercipta dengan adanya PMP ini. Agama
Islam menghendaki terciptanya kehidupan harmonis dalam setiap anggota
masyarakat dan Islam juga menghargai hak pribadi, tetapi Islam lebih
mengutamakan kepentingan bersama yang tidak bertentangan dengan nilai- nilai
Islam.
Mahasiswa
akan mendapat pengertian bahwa dibutuhkan kerjasama berbagai pihak untuk
membangun masyarakat nelayan yang sejahtera. Organisasi – organisasi besar
tidak akan bisa mengatasi masalah yang timbul di masyarakat golongan bawah,
jadi dibutuhkan organisasi dasar yang dimotori oleh masyarakat bawah itu
sendiri.
d.
Kesimpulan dan saran
1.
Kesimpulan
Jurnal ini
mengandung isi yang nyata dan dapat dipraktekan dalam lingkungan masyarakat
nelayan. Pemikiran jurnal ini membuka pikiran bahwa tidak semua rencana
pembangunan masyarakat harus dijalankan dari pemerintah atas, melainkan dari
kesadaran masyarakat itu sendiri. Pendekatan partsipatif dan prinsip
keterpaduan penting dilakukan dalam pembangunan masyarakat nelayan.
2.
Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam
telaah jurnal ini yaitu sebaiknya pembangunan PMP ini segera dapat
disosialisasikan mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia didominasi oleh
masyarakat nelayan. Sosialisasi dapat disampaikan melalui dakwah, karena dalam
dakwah terjadi interaksi dan komunikasi antara banyak komponen masyarakat yang
ada, baik ulama, pemerintah, umat, dan hartawan serta kaum cendikiawan lainnya
beserta masyarakat umum. Dakwah akan menumbuhkan kesadaran pada umat dan dengan
adanya dakwah dapat terjadi revormasi bahkan revolusi sosial yang pada dasarnya
merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas diri pribadi dan demi kemajuan
bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar